Menjelajah benteng yang terpendam di Cilacap


TAICHING: Seperti namanya, benteng ini sempat terpendam dan terbengkalai, tertutup tanah dari pesisir pantai, tidak terlihat. Hingga akhirnya pemerintah Kabupaten Cilacap melakukan penggalian agar benteng terlihat. Namun, ternyata masih ada bangunan benteng yang belum tergali.

Cilacap merupakan sebuah kota di ujung selatan Jawa Tengah. Di bagian tenggara, tepatnya di ujung timur Pantai Teluk Penyu terdapat sebuah tempat bersejarah peninggalan bangsa Belanda bernama Benteng Pendem. Dalam bahasa Belanda, benteng ini bernama Kustbatterij op de Landtong te Cilacap yang artinya adalah tempat pertahanan pesisir di atas tanah yang menjorok ke laut. Bangunan peninggalan Belanda ini juga bersebelahan dengan penampungan minyak Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap Area 70.

Benteng ini didirikan secara bertahap sejak tahun 1861 hingga 1879 di atas tanah seluas 10,5 hektar oleh arsitek Belanda. Benteng yang bergaya Eropa dan dibangun di bawah tanah ini membuat warga setempat memanggilnya dengan sebutan Benteng Pendem. Benteng ini juga merupakan tiruan dari bangunan Benteng Rhijnauwen yang merupakan benteng terbesar di Belanda.

Karena Cilacap dianggap strategis untuk pendaratan dan terlindung oleh Pulau Nusakambangan, Benteng Pendem didirikan sebagai markas pertahanan tentara Belanda untuk pertahanan Pantai Selatan Pulau Jawa. Pada tahun 1942 benteng ini sempat direbut oleh pasukan Jepang, lalu pasukan Belanda kembali merebut benteng pada akhir tahun 1945 hingga 1950. Dua tahun ditinggalkan, pada akhir tahun 1952 sampai 1965, Benteng Pendem dijadikan markas bagi para Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tempat latihan.

Di tahun 1965 hingga 1986, area benteng tak terurus dan terbengkalai. Bahkan, benteng ini sempat tak terlihat karena bangunannya terpendam tanah pesisir pantai Teluk Penyu. Hampir seluruh bangunan benteng tenggelam hingga sedalam 3 meter di bawah permukaan tanah. Lalu, pemerintah memanfaatkan area benteng seluas 4 hektar, kini area Benteng Pendem tersisa 6,5 hektar. Area 70 merupakan sebutan dari area tersebut yang di dalamnya terdapat dermaga kapal, tangki minyak, serta kantor. Adi Wardoyo, seorang warga setempat berinisiatif untuk melakukan penggalian dan pemugaran area benteng. Pemugaraan dan penataan ulang tersebut membuat Benteng Pendem resmi dibuka pada tahun 1987 sebagai salah satu destinasi wisata Cilacap hingga kini.

Gapura yang dibuat pemerintah setempat terlihat seperti bentuk benteng yang berada di dalam area Benteng Pendem. Meski telah berusia ratusan tahun, sebagian besar bangunan benteng yang terbuat dari bahan baku bata merah tanpa beton, masih terlihat gagah berdiri. Ketika memasuki area benteng, pengunjung akan menemukan jembatan beton dengan lebar kurang lebih satu meter di atas parit pertahanan. Biasanya, terdapat beberapa anak yang berenang bersama. Ketika pengunjung melewati jembatan, anak-anak tersebut kerap meminta dilempari uang koin, dan mereka akan menyelam ke dasar parit saling merebut uang koin yang dilempari.

Area Benteng Pendem terdiri dari beberapa bangunan dan ruangan yang masih kokoh hingga sekarang. Ruangan-ruangan tersebut terdiri atas ruang barak barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, gudang senjata, gudang mesiu, klinik pengobatan, daput ruang perwira, ruang amunisi dan  peluru, serta penjara. Namun demikian, sejak awal ditemukan, banyak ruangan dalam area benteng yang tidak diketahui sepenuhnya. Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa di dalam Benteng Pendem ada sebuah terowongan rahasia bawah laut menuju benteng-benteng lainnya dan menuju goa-goa yang ada di pulau Nusakambangan. Konon, terowongan tersebut tertutup tanah dan genangan air laut karena banyak dindingnya yang bocor.

Tidak hanya penuh sejarah, Benteng Pendem juga penuh dengan kisah mistis sehingga banyak dijadikan tempat untuk uji nyali penduduk sekitar, dan disorot berbagai acara televisi nasional. Bagaimana tidak, banyak ruangan dalam Benteng Pendem dengan sedikit cahaya yang dapat masuk. Bahkan sampai saat ini, masih ada sebagian bangunan benteng yang belum tergali. Penjara yang berukuran 4x3 meter dan hanya terdapat satu jendela dilengkapi teralis berlapis juga menambah nuansa seram jika membayangkan kejadian pada masa penjajahan bertahun-tahun silam.

Mengelilingi area Benteng Pendem tidak begitu melelahkan, karena terdapat beberapa saung dan tempat duduk untuk pengunjung beristirahat. Bukan hanya untuk mempelajari sejarah, Benteng Pendem pun dapat dikunjungi keluarga untuk sekedar bersantai dan piknik, karena areanya yang cukup luas. Sekitar benteng pun terdapat 40 rusa jinak yang dibiarkan hidup, biasanya rusa-rusa berkumpul di sisi selatan benteng, lebih tepatnya di gundukan tanah depan ruang penjara.

Berbagai fasilitas yang terus diperbaiki Pemerintah Kabupaten Cilacap membuat Benteng Pendem ramai pengunjung, terutama di akhir pekan. Bukan hanya dari Cilacap, namun banyak pengunjung yang berasal dari luar Pulau Jawa. Biasanya, setelah puas mengelilingi Benteng Pendem, pengunjung berpindah ke Pantai Teluk Penyu yang tepat berada di depannya yang masih satu kawasan dengan Benteng Pendem.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan pantai putih Pulau Nusakambangan yang berada di sebrang Teluk. Saat mengunjungi Pantai Teluk Penyu, biasanya pengunjung langsung dihampiri warga sekitar yang menawarkan jasa penyebrangan ke Pulau Nusakambangan. Lelah menikmati keindahan benteng dan pantai, para pengunjung juga dapat membawa buah tangan dari berbagai toko pengrajin kerang. (T-1)

Terbit di: https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/kebudayaan/menjelajah-benteng-terpendam-di-cilacap

Comments

Popular posts from this blog

Bermain Rangku Alu Melatih Konsentrasi

Other Portfolios -- Article / Report

Sebelum nonton film Maze Runner: The Death Cure , kamu harus tau tentang ini dulu!